Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran

Rabu, 24 Februari 2010

dan perjalanan pun dimulai..

Pertengahan februari (17) ini saya dan dua kawan akhirnya melakukan perjalanan yang telah lama tertunda ke pulau dewata.. Saya cukup penasaran dengan apa yang akan saya alami pada perjalanan saya kali ini ke Bali. Saya sempat dua kali berkunjung ke Bali, cuma tidak bisa benar-benar menikmatinya karena alasan pekerjaan. Namun kali ini saya sudah meniatkan akan menikmati tiap detail perjalanan..
Perjalanan dimulai dengan menaiki kereta mutiara selatan dari stasiun Bandung. Kami memilih kereta bisnis mutiara selatan lebih karena faktor kenyamanan dan harga. Dengan harga yang relatif terjangkau (130 rb) kami bisa menikmati perjalanan menuju surabaya dari bandung dengan tanpa berdesak-desakkan seperti dalam kereta ekonomi :D
Setelah sempat tertunda sekitar setengah jam (kereta seharusya berangkat pada pukul 17.00) karena adanya gangguan sinyal di stasiun kiara condong perjalanan menuju surabaya pun dimulai. Tidak ada yang terlalu spesial pada perjalanan menuju surabaya ini selain bahwa ini perjalanan kereta pertama saya menuju bagian timur pulau jawa. Tidak terlalu banyak pemandangan yang dapat disaksikan karena sudah terlampau gelap di luar untuk dapat dilihat. Paling-paling pemandangan utama pada perjalanan kereta ini adalah hilir-mudik pedagang dari tiap stasiun yang disinggahi.
Kami pun tiba di stasiun surabaya gubeng pada pukul 06.30. Begitu tiba kami langsung memesan tiket kereta bisnis mutiara timur (60rb) yang akan berangkat pada pukul 09.15. Setelah membeli tiket kami sempat sarapan sebentar di kedai terdekat (walau agak mengesalkan karena ternyata harga dan rasa makanan agak tidak sesuai dengan yang kami harapkan) :(
Perjalanan dengan mutiara timur ini lebih menarik karena kami dapat menyaksikan pemandangan di luar. (sekilas) Rangkaian daerah baru di jawa timur pun berjejer tersantap oleh mata kami (kebetulan saya saat itu juga sedang menyantap mi rebus di gerbong restoran hwkwkkwkwk...).. Stasiun-stasiun tua pun berlalu sambil diselingi percakapan dengan beberapa penumpang yang menanyakan tujuan kami bertiga. Ada yang sekadar basa-basi dan ada juga yang menyarankan kendaraan dan jalur yang harus kami tempuh nanti.. Ada juga seorang ibu muda (dengan anaknya yang kerap melemparkan berbagai macam barang) menawarkan kami untuk singgah dulu ke rumahnya di daerah temuguruh (2 stasiun sebelum banyuwangi)..
Kami memilih untuk berjalan kaki menuju pelabuhan ketapang karena jaraknya tidak terlalu jauh dari stasiun.. Selain itu saya juga penasaran dengan rasa nasi pecel ala banyuwangi yang ada di dekat stasiun :P
Dengan harga 5.800 kami sudah bisa menempuh penyebrangan ketapang - gilimanuk.. Pemeriksaan ktp di pelabuhan pun dapat terlewati dengan aman.. Yang kemudian menjadi masalah adalah angkutan dari gilimanuk menuju denpasar. Dari keterangan orang-orang yang akan berangkat bersama kami, para penumpang bisa menawar harga yang diberikan supir atau pun kernet... Karena tidak ada kesepakatan harga (supir meminta 25rb per orang, smentara kami hanya bersedia 20rb) para penumpang memilih taktik jual mahal dengan pergi dari terminal gilimanuk.
Saat berjalan ini ada beberapa calo yang menawarkan kami untuk menaiki bus AKAS yang juga menuju terminal ubung denpasar.. Ternyata bis yang kami naiki ini memuat wisman-wisman eropa dan korea.. Kami membayar 70rb untuk tiga orang.. Lumayan lah buat sebuah bis nyaman ber-AC dengan perjalanan mendung langit Bali yang cukup jauh..
Begitu sampai di terminal ubung kami langsung menambatkan hati pada warung makan banyuwangi yang lumayan murah, dan pastinya mengenyangkan :D.. Pemilik warung menyarankan kami untuk menyewa angkot untuk menuju popies/legian.. Harganya juga lumayan, 25rb per orang.. Tapi daripada kelamaan nawar akhirnya kami setuju.. Soalnya badan sudah pegal-pegal (dan bau)..
Akhirnya setelah setengah jam lebih bolak-balik popies 2 kemi menemukan sebuah penginapan aduhai bernama Bali Manik inn.. Lumayan boi.. 120rb buat 3 orang... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar